Langsung ke konten utama

Moment Bersama Ayah dan Ibu

Di pagi yg cerah, aku terbangun dari tidurku. Melihat ke luar jendela mobil ayah siap di naiki. Teringat diriku yg hari ini akan berlibur bersama ayah dan ibu. Segera aku pun bergegas bersiap-siap agar tidak terlambat, karena liburan ini sudah lama menjadi impianku. sudah banyak teman ku yg berkunjung kesana, mereka berkata tempat itu indah dan sejuk. Setelah siap aku pun bergegas menemui ayah dan ibu lalu berkata, "ayah... Ibu... Mengapa kalian tidak membangunkan ku?? Untung saja aku tidak terlambat, karena ini adalah impian ku sejak lama" kata rosa. "Maaf Rosa, ibu lupa untuk membangunkanmu" jawab ibu. "Lagi pula ayah ingin kamu bisa mandiri dan tidak selalu bergantung kepada kami" jawab ayah. "Iya yah, aku pasti bisa jadi anak yg mandiri kok" kata Rosa. "Ya sudah mari kita berangkat sebelum hari semakin siang, karena kalau siang cuaca semakin panas" kata ibu. "Baiklah bu, mari kita berangkat" jawab Rosa kepada ibu. Saat diperjalanan Rosa sangat bersemangat karena pergi ke Hotel Bolana adalah impiannya sejak lama. Tak lama kemudian sampailah mereka ke Hotel Bolana. "Wahh.... Kita sudah sampai ya bu?" tanya Rosa. "Iya sayang.., kita sudah sampai di Hotel Bolana" jawab ibu. "Wahhh... Ternyata benar kata teman teman, pemandangannya sangat indah dan udaranya pun sejuk" kata Rosa dalam hati. "Oke, kita sudah sampai jangan lupa barang-barang kalian ya!" kata ayah. "Baik yah... " jawab Rosa. Sesampainya di dalam Hotel Rosa menyimpan barang-barangnya dan bergegas tidur karena Rosa sudah merasa lelah selama perjalanan yg panjang itu. Tidak lama kemudian Rosa terbangun dari tidurnya dan bergegas bersiap-siap untuk pergi ke pantai yg berada di dekat Hotel itu.
Sesampainya di pantai Rosa segera mendekati laut dan bermain pasir di tepi pantai. "Sangat menyenangkan ternyata berada disini" kata Rosa dalam hati. Rosa membuat istana pasir dan ia juga berenang hingga ke tengah laut, kebetulan Rosa sudah jago berenang karena setiap hari minggu ia pergi untuk melakukan tes berenang serta dilatih agar lebih baik lagi. Setelah puas berenang dan bermain pasir, Rosa dan ibu pergi ke dalam Hotel dan bersiap-siap untuk pergi ke acara makan bersama dengan pengunjung lain. Sementara ayah, sedang membawa mobil ke bengkel Karena secara tiba-tiba mobil tidak bisa dijalankan. Setelah ayah selesai membawa mobil ke bengkel ayah pun bersiap-siap untuk pergi bersama ibu dan Rosa. "Hmmm... Makanannya lezat sekali bu" kata Rosa menikmati. "Iya Rosa, makanan ini sangat lezat. Bahkan ibu pun tidak gampang membuat makanan selezat ini" kata ibu sambil tersenyum"ahhh, makanan ibu juga enak kok" kata Rosa sambil tertawa. "Bisa aja kamu Rosa" kata ibu juga tertawa. Setelah acara makan bersama selesai Rosa, ibu, dan ayah pergi ke taman di sekitar Hotel itu. Setelah sampai di taman, Rosa sangat senang karena banyak sekali mainan yg menarik disana. Ada ayunan, jungkat-jungkit, DLL, Rosa merasa sangat bahagia karena dapat bermain disana. Rosa merasa sangat gembira karena ia dapat pergi ke Hotel Bolana. Ibu dan ayah pun tidak menyesal telah mengajak Rosa untuk pergi kesana. Karena disana mereka dapat mendapatkan kenangan luar biasa bersama, karena jarang-jarang mereka dapat kumpul bersama. Soalnya, ayah dan ibu sibuk dengan urusan mereka sendiri. Sedangkan Rosa diasuh oleh baby sister yg disewa oleh ayah. Maka dari itu Rosa sangat gembira karena dapat pergi bersama dan mendapatkan kenangan indah bersama yg jarang sekali mereka dapatka. Akhirnya 3 hari pun berlalu, mereka pulang kembali kerumah. Sesampainya dirumah Rosa memajang semua foto mereka ketika berada di Hotel Bolana, betapa senangnya hati Rosa ketika mengingat kisah bersama ayah dan ibunya "Akan ku kenang kisah ini selamanya" kata Rosa sambil tersenyum. Tak lama kemudian saat Rosa sedang berada di kamar mandi, ayah dan ibu memasuki kamar Rosa dan terharu melihat foto yang dipajang Rosa. "Betapa bahagianya Rosa pergi ke sana ya pah? " Kata ibu terharu. "Iya bu, pasti karena kita jarang memiliki momen indah bersama" jawab ayah. Tak lama kemudian Rosa masuk ke kamar dan melihat ayah dan ibu sedang menangis. "Mengapa ayah dan ibu menangis? " tanya Rosa. "Maafkan kami karena terlalu sibuk dengan pekerjaan kami ya Rosa " kata ibu sambil memeluk rosa. "Iya Rosa, ayah juga ingin meminta maaf. Kami janji mulai sekarang kami akan membuat jadwal libur selama hari minggu untuk bermain bersamamu" kata ayah. "Makasih pah, aku ngerti kok kalau kalian sibuk. Dengan liburan kita bersama kemarin saja aku sudah cukup bahagia kok" kata Rosa terharu. "Kami janji kami akan buat kamu bahagia" kata ibu. "Iya bu, aku sayang kalian" kata Rosa sambil menangis. "Kami juga sayang kamu" kata ayah dan ibu. Begitulah akhirnya, semenjak hari itu ayah dan ibu berlibur setiap hari minggu dan mulai saat ini mereka akan selalu memiliki momen bersama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Partners

Sejak kecil, senang membaca. Dulu, suka sekali baca koran, tabloid dan majalah. Kebetulan papa berlangganan Kompas dan Suara Pembaruan, tante senang beli Nova, dan mamah sesekali suka bawa pulang majalah Kartini atau Sarinah. Seingat saya, tiap lembar dari media massa cetak itu tidak ada yang terlewat saya baca. Sampai iklan baris yang dari dulu sampai sekarang dimonopoli "obat kuat" pun saya baca :D Selain membaca, sepertinya saya pun senang mengajar. Mengajar apa saja, membuat saya deg deg an, melancarkan aliran darah, meningkatkan adrenalin dan menyebabkan bahagia. Mungkin itu yang namanya passion :) dan salah satu cara saya mengajar adalah dengan request. Contohnya yang satu ini... Request dibuatkan usus goreng yang renyah crunchy, dan dikemas dengan cantik. Namun, ternyata harus cukup bersyukur dengan hasil usus goreng yang "over cook" sehingga alot dan susah dikunyah...hehehe. Tak semua partners kita harus orang yang sudah mumpuni di bidangnya, seperti

Bab 7

Sabtu pagi yang cerah selalu membuatku bersemangat.  Awal musim panas,  adalah waktu yang ditunggu-tunggu olehku dan teman-temanku di tempat pelatihan renang.  Ini saatnya kami berlatih menyelam tanpa peralatan apapun.  Jika lancar dan lulus test, maka di pertengahan musim panas nanti,  kami diperolehkan untuk menyelam di tempat sesungguhnya,  laut.  Membayangkannya saja sudah membuat jantungku berdebar-debar. Seorang wanita tinggi dalam balutan casual celana kulit ketat dan jaket dengan model dan warna senada menghampiri di ujung anak tangga. "Hai,  Kea, sudah siap untuk acara kita hari ini? " tanyanya sambil memeluk dan mencium pipiku.  "Tentu saja Sam,  aku sungguh tak sabar ingin mengumpulkan batu sebanyak-banyaknya.  Taruhan,  batuku pasti lebih banyak dibanding Sarah kali ini, " jawabku bersemangat. "Dan untuk itu,  kau perlu mengisi perutmu dengan makanan lezat ini terlebih dahulu,  Kea," Tatiana yang sudah berada di meja makan mengedikan bahuny

Abnormal

Usiaku baru beberapa bulan saja,  jalanpun masih harus sering berpegangan pada apapun yang bisa kuraih,  tembok,  pinggiran kursi,  jendela,  box tidurku,  atau berpegangan tangan dengan mama. Tapi,  aku sudah mampu memahami pembicaraan orang - orang disekitarku.  Aku tau kalau mama sering membicarakan om Yus,  bersama tante Lusi.  Om Yus yang tampan,  mapan,  dari keluarga baik - baik,  om Yus nya sendiri pun baik.  Beberapa kali om Yus main ke rumah dan menggendongku.  Tante Lusi naksir om Yus,  hanya sayangnya Om Yus sudah memiliki Tante Lani,  dan beberapa bulan lagi mereka akan menikah. Orang dewasa seperti mereka cenderung mengabaikan bayi sepertiku saat tengah asyik berbincang.  Andai mereka tahu bahwa panca indera dan otakku tak ubahnya seperti blackbox pada mobil atau pesawat terbang,  yang mampu memindai apapun yang terjadi disekitarnya. Semakin orang - orang tak perduli padaku,  aku semakin nyaman.  Masa - masa bayi yang kulalui dalam diam,  jarang menangis,  membuat mama