"siapa kau?" tanyaku sekali lagi. Laki-laki tampan di hadapanku menatapku dengan ekspresi bingung. Tak sabar menunggu jawaban, aku beranjak menuju kamarku, menutup pintu dan menguncinya. Aku masih butuh sendiri. Mengapa mereka semua menyembunyikan kenyataan dariku? Apa salahku? Ini hidupku yang mereka bicarakan. Apakah aku tak berhak mengetahuinya? Seseorang berusaha membuka pintu kamarku yang terkunci. Namun ia tak memaksa. Tak lama kemudian, hening. Rahasia apa sebenarnya yang mereka sembunyikan. Mereka, keluargaku yang kupikir selama ini menyayangiku... Ternyata tidak mempercayaiku. Bahkan setelah aku memohon pada kakak-kakakku, mereka tidak bergeming. Lalu, haruskah aku mempercayai mereka? Haruskah aku tetap diam menunggu? Lama dalam bimbang dan gelisah. Ada sesuatu yang kurasakan, rasa sakit di hati, kecewa, terkhianati. Kubayangkan wajah orang-orang yang kusayang satu per satu, papa... Mama... Nat, bob, will, sam, tutsy, julian. J